Home » News » Gandeng ILCAN, UMB Gelar FGD Rantai Pasok Biomassa untuk Pembangkit

[Jakarta, Berita ILCAN] Universitas Mercu Buana (UMB) menggelar Focus Group Discussion (FGD) pada hari Minggu, 14 November 2021. Diselenggarakan secara online jam 8.30 – 12.00 WIB, FGD ini mengusung tema “Potensi dan Tantangan Biomass untuk Mendukung Keberlanjutan Rantai Pasok Bauran Energi pada Industri Manufaktur”. Acara ini juga terselenggara dengan melibatkan beberapa pihak, seperti Kemendikbudristek, Asia Pacific Network for Sustainable Agriculture, Food and Energy (SAFE) dan Indonesian Life Cycle Assessment Network (ILCAN).

Kegiatan ini menampilkan sejumlah pembicara diantaranya Prof. Dr. Novizar Nazir (Presiden SAFE), Andriah Feby Misna (Direktur Bioenergi, Kementerian ESDM), Ir. Maryono (GM Pembangkitan Muara Karang, Jakarta), Dr. Jackie Chin (Senior Engineer). Di samping itu, hadir pula penanggap seperti Dr. Kiman Siregar (Ketua Umum ILCAN), Dr. Hermawan Thaheer (Dosen UNPAK Bogor), Dr. Choesnul Jaqin (Dosen Teknik Industri UMB) dan Agung Wahyudi Biantoro (Dosen Teknik Mesin UMB).

Mengawali presentasi pertama, Dr. Novizar berbicara terkait tantangan rantai pasok biomassa, guna mendukung sirkular ekonomi dan pengembangan energi berkelanjutan. Novizar juga menekankan pentingnya Life Cycle Assessment (LCA) sebagai metrik untuk mengkuantifikasi kontribusi rantai pasok biomassa dalam menurukan dampak lingkungan secara global.

Di sesi kedua, Andriah -yang diwakili Moristanto-, mengungkapkan beberapa kebijakan Kementerian ESDM guna mendukung pemanfaatan biomassa untuk pembangkit. ESDM juga telah berkoordinasi dengan berbagai stakeholder, menyusun kajian pemanfaatan hutan untuk cofiring, serta menyusun standar SNI biomassa untuk pembangkit.

Maryono di sesi selanjutnya keberhasilan PJB dalam ujicoba cofiring biomassa. Dijelaskan oleh Maryono, PJB telah melakukan pengujian di 18 pembangkit, 8 diantaranya sudah beroperasi secara komersial. Monitoring dan evaluasi cofiring biomassa juga terus dilakukan, dan sejauh ini memberikan kontribusi yang positif meski ada beberapa tantangan teknis yang perlu diperhatikan.

Di sesi terakhir, Jackie Chin menyampaikan tantangan, harapan, manajemen resiko keberlanjutan rantai pasok biomassa sebagai PLTU pada industri. Dijelaskan oleh Jackie, permintaan EBT akan terus meningkat hingga 29% pada 2050. Oleh karenanya, biomassa juga dapat memegang peranan kunci sebagai salah satu EBT untuk menggantikan bahan bakar fosil di industri.

Usai para pembicara presentasi, para penanggap memberikan ulasan berdasar kepakaran masing-masing. Dalam sesi tersebut, Kiman menyambut positif perkembangan dan pemanfaatan biomassa di Indonesia untuk pembangkit, serta mengharapkan peranan lebih luas LCA guna mendukung aplikasi biomassa tersebut. <aars/ilcan>

 

Translate »