Home » News » Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bekerjasama dengan Jurusan Teknik Industri FaST UPH

(Tengah ki-ka) Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng. Sc., Rektor UPH dan Ir. Noer Adi Wardojo, M.Sc., Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan KLHK berfoto bersama para pembicara seminar EMS dan LCA

(Okezone.com) Dalam rangka sosialisasi penerapan standard ISO 14001: 2015, Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan (PSLK), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bekerjasama dengan Jurusan Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi (FaST) UPH mengadakan Workshop Fasilitasi Penerapan ’Environmental Management System (EMS) ISO 14001: 2015 danLife Cycle Assessment (LCA) Menuju Sustainable Supply Chain, pada Senin, 5 Oktober 2015. Acara ini dihadiri oleh Ir. Noer Adi Wardojo, M.Sc.Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan  KLHK, dan empat narasumber yaitu Tri Hendro A. Utomo, MSc., Asdep Standardisasi dan Teknologi KLH, Dr. Jessica Hanafi, Dosen Teknik Industri FaST UPH,  Edi Siswanto Wiloso, M.Sc Ketua Indonesia Life Cycle Assessment Network (ILCAN) dan   Jemmy Chayadi, VP Sustainability  APRIL Group. Acara seminar ini dimoderatori oleh Dr. Ir. Melanie Cornelia, MT.

 

Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak

Seminar dibuka oleh Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak M.Eng.Sc., Rektor UPH, dan Dr. Helena Margaretha M.Sc., Wakil Dekan FaST.  Dalam sambutannya, Rektor mengatakan bahwa UPH merupakan institusi pendidikan yang peduli terhadap isu lingkungan, yang diimplementasikan dengan adanya lingkungan kampus yang hijau dan bebas rokok. ”Saya menyadari bahwa isu lingkungan ini sangat luas. Dan saya menyambut adanya upaya dengan standardisasi yang dapat membawa kepada kesejahteraan masyarakat untuk lingkungan yang lebih baik sehingga kita yang ada di dalamnya dapat berkarya lebih baik,” kata Rektor.

Dr. Helena

Dr. Helena Margaretha juga menyampaikan pentingnya seminar ini bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan terhadap isu lingkungan dan sustainability. Ia juga berharap workshop ini menjadi awal dari kerjasama dari Program studi yang ada di FaST UPH dengan KLHKuntuk melakukan riset bersama yang dapat disumbangkan sebagai masukan dalam pembuatan kebijakan.

Ir. Noer Adi Wardojo
Lebih lanjut Ir. Noer Adi Wardojo, M.Sc mengatakan alasan diadakannya seminar ini di kampus-kampus untuk upaya pengembangan keilmuan. UPH merupakan kampus pertama yang diajak untuk program ini dan akan dilanjutkan ke kampus-kampus lainnya. Ia juga mengatakan sasaran dari seminar ini adalah sosialisasi isu standardisasi lingkungan dan kehutanan untuk sustainability, kepada para mahasiswa yang merupakan calon leaders, sehingga kelak mereka lulus dapat mengimplementasikan pengetahuan ini di dunia profesional mereka. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam merajut pembangunan di Indonesia yang berkelanjutan. ”Pusat dari pembangunan yang berkelanjutan adalah untuk menghasilkan kehidupan manusia yang lebih baik. Karenanya dunia kampus harus tahu dan mengenal standard-standard yang berlaku secara internasional dalam hal ini ISO 14000:2015. Pengetahuan tentang standardisasi ini tidak hanya penting untuk untuk orang di bidang teknik industri atau teknik lingkungan, tetapi untuk semua masyarakat di berbagai bidang. Dengan mengetahui standardisasi ini dapat melihat apa yang bisa dikontribusikan dalam bidangnya masing-masing,” papar Ir. Noer Adi Wardojo

Seminar dilanjutkan dengan presentasi dari para narasumber yang dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama dibawakan oleh Tri Hendro A. Utomo, Asdep Standardisasi dan Teknologi, KLHK. dan Dr. Jessica Hanafi, Dosen Teknik Industri FaST UPH. Tri Hendro menyampaikan topik mengenai environmental management dengan Life Cycle Assessment  Analysis dan bagaimana penerapannya. Menurutnya  life cycle assessment approach dapat dipakai untuk pembuatan kebijakan maupun mengevaluasi suatu proses untuk meningkatkan efisiensi. Sementara Jessica menyampaikan keterkaitan antara penerapan ISO 14001:2015 dengan sustainable supply chain management melalui studi kasus. Ia mengaitkan tema tersebut dengan Master plan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI), yang  bertujuan untuk value adding dan expanding  value chain, dan mencapai global sustainability sehingga dapat berkompetisi dengan negara-negara tetangga kita.  ”Sustainable supply chain  memperhitungkan aspek lingkungan, sosial dan ekonomi. Penerapan ISO 14001:2015 yang mengutamakan Life Cycle perspective sesuai dengan Sustainable Supply Chain. Agar hal ini dapat tercapai, komitmen dari top manajemen sangat dibutuhkan,” kata Jessica.

Sesi kedua seminar disampaikan oleh Edi Siswanto Wiloso, Ketua ILCAN dan Jemmy Chayadi, VP Sustainability dari  APRIL Group. Edi Wiloso mengundang partisipasi peneliti dan industri dalam pelaksanaan life cycle assessment di bidangnya masing-masing. ILCAN merupakan jaringan peneliti dan praktisi di bidang Life Cyle Assessment di Indonesia. Sementara Jemmy memaparkan pengalamannya dalam  mengimplementasi kebijakan sustainability di industri.

Usai pemaparan para peserta diberi kesempatan bertanya. Beberapa pertanyaan yang diajukan diantaranya mengenai Kaitan LCA dengan ecolabeling. Penanya juga mengajukan pertanyaan mengenai kesiapan institusi pemberi sertifikasi ISO di Indonesia dan bagaimana peran pemerintah terkait dengan kebijakan standardisasi ini. Hadirin yang berasal dari industri, asosiasi lingkungan dan perusahaan serta pengamat, merasakan manfaat dari acara ini. Diharapkan sosialisasi ini dapat memberi manfaat dan pengetahuan kepada berbagai pihak terkait, dan KLHK terbuka untuk memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat terkait EMS dan LCA ini. (rh)

Sumber berita: http://rubik.okezone.com/read/19298/kementerian-lingkungan-hidup-dan-kehutanan-bekerjasama-dengan-jurusan-teknik-industri-fast-uph

Translate »