Home » News » Workshop Internasional LCA di P2 Kimia LIPI

[Berita P2 Kimia, Serpong] Isu pengembangan produk yang ramah lingkungan telah menjadi kebutuhan global. Oleh karenanya, pengembangan metode untuk mengakses potensi dampak lingkungan produk menjadi penting. Demikian diungkapkan Kepala Pusat Penelitian (P2) Kimia LIPI, Dr. Agus Haryono, saat membuka workshop life cycle analysis di P2 Kimia, Jum’at (9/2).

“Penelitian LCA dan bioetanol telah berkembang cukup pesat di P2 Kimia dalam beberapa tahun terakhir,“ ujar Agus. “Saya yakin workshop ini dapat menjadi wadah tukar-menukar informasi perkembangan keilmuan terkini,“ sambung Agus yang juga merupakan penanggungjawab Pusat Unggulan Iptek (PUI) Bioetanol Generasi Kedua di P2 Kimia.

Workshop bertemakan bioetanol dan pangan fermentasi ini diselenggarakan oleh P2 Kimia dengan dukungan dari PUI Bioetanol Generasi Kedua dan Indonesian Life Cycle Assesment Network (ILCAN). Workhsop menghadirkan dua orang pembicara dari dalam P2 Kimia dan dari luar negeri. Tak kurang dari 65 peserta hadir di acara ini, dua pertiganya dari luar P2 Kimia. Pendaftar dari luar LIPI diantaranya adalah dari Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, Wageningen University – Belanda, Institut Teknologi Bandung, Universitas Syiah Kuala, Universitas Gadjah Mada, Universitas Pelita Harapan, Universitas Prasetiya Mulya, STT Texmaco, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pertanian. Universitas Pertahanan, Universitas Teuku Umar, Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT), PT Charoen Pokphand Indonesia, Pertamina, dsb.

Acara dimulai dengan pengantar tentang konsep LCA oleh Dr. Edi Iswanto Wiloso, peneliti senior P2 Kimia. Edi yang menyelesaikan S3 nya di Leiden University ini menerangkan tentang kemajuan riset LCA di tanah air.

“Riset LCA saat ini sudah semakin banyak, meskipun dibandingkan dengan negara ASEAN kita masih tertinggal, “ jelas Edi yang juga merupakan ketua ILCAN ini.

Acara dilanjutkan dengan presentasi pertama yang berjudul potensi LCA untuk bioetanol generasi kedua. Presentasi disampaikan oleh Muryanto, S.T. M.T. dan dimoderatori Dr. Ajeng Arum Sari, Koordinator Kelompok Penelitian Kimia Lingkungan dan Analitik (KLA). Mury yang juga merupakan koordinator PUI 2018 menjelaskan terlebih dahulu penelitian LCA di P2 Kimia dan dilanjutkan perkembangan riset bioetanol skala pilot plant beserta kajian LCA nya.

“Bioetanol ini merupakan riset yang berlangsung sejak 2011 dan mendapatkan pengakuan sejak 2017 sebagai Pusat Unggulan Iptek oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, ” ujar Mury. “Penelitian LCA ini juga tengah dikembangkan selaras dengan kegiatan bioetanol G2 di PP Kimia dan menjadi salah satu output dari PUI Bioetanol G2,” lanjutnya.

Presentasi kedua menghadirkan Pele Sinke, dari Universitas Leiden Belanda. Pele menyampaikan makalah berjudul “Uncertainty in LCA for Tempeh” dan dimoderatori Dr. Kiman Siregar, pengajar Universitas Syiah Kuala Aceh.

“Tempe adalah makanan khas Indonesia yang sudah diekspor ke berbagai negara termasuk di Belanda, “ ujar pria paruh baya penggemar berat tempe ini. ”Analisis Uncertainty pada LCA tempe dilakukan sebagai kelanjutan penelitian LCA tempe oleh peneliti P2 Kimia, dengan mengambil data di beberapa sentra industri tempe di Jawa Barat dan Banten, “ lanjutnya.

Pele selanjutnya menguraikan metodologi untuk melakukan analisis uncertainty pada tempe. Dijelaskan oleh Pele, salah satu rekomendasi dari kajiannya adalah agar industri tempe mengupayakan bahan baku tempe yang bermutu dari dalam negeri, guna mengurangi potensi dampak lingkungan akibat transportasi impor yang jauh.

Pada sesi diskusi, muncul beberapa pertanyaan menarik dari peserta. Pertanyaan tersebut diantaranya potensi penerapan bioetanol di industri dan terkait metodologi statistik pada uncertainty. Secara bergantian, Mury dan Pele menerangkan jawaban pertanyaan tersebut.

Tak lupa, acara foto bersama dan serah terima plakat kepada pembicara mengakhiri acara workshop ini menjelang sholat Jum’at. <aars/ p2kimia>.

 

Sumber: http://kimia.lipi.go.id/news/read/workshop-internasional-lca-upaya-p2-kimia-dorong-riset-yang-ramah-lingkungan

Translate »